A. Narasi
Narasi adalah sebuah paragraf atau karangan
yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai
dengan urutan waktu. Jadi, narasi mempunyai ciri sebagai berikut :
a. Adanya
unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya
unsur rangkaian cerita
c. Adanya
sudut pandang pengarang
d. Adanya
keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya
keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur
pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan
bahasa sehari-hari
Paragraf narasi dibedakan atas dua jenis,
yaitu paragraf
narasi ekspositoris dan paragraf narasi
sugestif. Paragraf
narasi ekspositoris adalah paragraf yang berisikan rangkaian
perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui
peristiwa tersebut secara tepat. Paragraf narasi
sugestif adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang
disusun sedemikian rupa sehingga merangsang daya khayal pembaca tentang
peristiwa tersebut.
Contoh paragraf narasi
ekspositoris :
Siang itu, Sabtu pekan
lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang
hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin
dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad,
mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk
mengantar Ahmad, sang Pengantin. Ramin, Sait si Peniup klarinet, dan Kumat si
Pemegang trompet piston adalah ppara pemain kesenian tradisional tanjidor yang
telah berkiprah puluhan tahun. Mereka tergabung dalam Kelompok Tiga Saudara.
Sumber: Tempo, 20 Februari 2005 dengan pengubahan seperlunya.
Contoh paragraf narasi sugestif :
Patih Pranggulang menhunus
pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan
pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh
Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang dan
membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan
hal itu. Akan tetapi, semuanya gagal.
Patih Pranggulang
menyimpulkan dalam hati bahwa Tunjungsekar tidak bersalah. Lalu dia segera
membuat rakit dari kayu-kayu kering dan meminta kepada Tunjungsekar agar
menaiki rakit yang akan dihanyutkannya ke tengah laut. Dengan pasrah,
Tunjungsekar mengikuti saran Patih Pranggulang. Perlahan-lahan rakit itu
bergerak meninggalkan pantai, makin lama makin jauh ke tengah laut dan matanya
berkaca-kaca.
Sumber: Terampil
Menulis Paragraf, 2004: 66
Paragraf narasi dapat dibangun dengan
unsur-unsur berikut:
a. Tema,
adalah pokok pembicaraan yang menjadi dasar penceritaan penulis.
b. Alur
(plot), adalah jalinan cerita, bagaimana cerita itu disusun sehingga peristiwa
demi peristiwa dapat terjalin dengan baik.
c. Watak
atau karakter yang berhubungan dengan perangai si pelaku atau tokoh dalam suatu
narasi.
d. Susunan
berhubungan dengan kesan yang ditimbulkan sehingga pembaca dapat ikut
membayangkan dan merasakan suasana yang dihadapi pelaku.
e.
Sudut pandang berhubungan dengan dari mana
penulis memandang suatu peristiwa. Dia boleh memandang dari sudut pandang orang
pertama atau orang ketiga.
B. Deskripsi
Paragraf deskripsi dapat diarti sebagai suatu
paragraf atau sebuah karangan yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan
pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan situasi atau
masalah. Paragraf deskripsi dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Paragraf deskripsi spasial,
adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu
peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang tersebut
tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.
Contoh Paragraf deskripsi spasial :
Malam gelap-gulita di hulu sungai Ketahun ...
sebentar-sebentar hiruk pikuk yang tiada berketentuan itu menjadi satu dengan
gegap gempita yang mendahsyatkan dan mengecilkan hati, pertanda seorang raja
rimba telah jatuh ke tanah untuk selama-lamanya.
Ramai peperangan di rimba itu dan rupanya tak akan
berhenti. Tak ada kasihan-mengasihani, yang rebah tinggal rebah, tak akan ada
yang mengangkatnya.
Sekali-sekali terang cuaca hutan belantara itu,
seperti diserang api, tetapi dalam sekejap mata hilanglah cahaya yang berani menyeburkan
dirinya ke tengah peperangan itu, dimusnahkan oleh musuh lamanya “raja gulita”
Sumber:
Tak Putus Dirundung Malang, 1995:1
2. Paragraf deskripsi objektif,
adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan
identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya.
Agar suatu objek (suasan, pohon, orang, binatang) mampu membangkitkan daya
khayal pada diri pembaca, penulis harus melukiskannya dari berbagai sudut
pandang. Semakin rinci pelukisannya, semakin jelas tergambar dalam bayangan
pembaca.
Apabila objek yang dilukiskan itu seseorang,
perinciannya dapat dilakukan terhadap aspek fisik maupun aspek rohaninya, aspek
rohaniah meliputi perasaan, watak, bakat, peranannya dalam suatu bidang kerja,
harta/milik, dan sebagainya.
Contoh paragraf deskripsi objektif :
Di sudut dekat pintu duduk sesorang laki-laki,
Syahbuddin. Pakaiannya, celana pendek dan kaos yang telah koyak, melukiskan
kemiskinan dan kemelaratan yang sehari-hari dideritanya. Pada dadanya yang
bidang dan berisi, dan lengannya yang kukuh, penuh urat dan tidak tertutup baju
kaosnya dapat dilihat betapa berat pekerjaan sehari-harinya.
Air mukanya yang keruh, pipinya yang kempis dan
matanya yang cekung menyatakan bahwa jalan hidup yang telah ditempuhnya penuh
dengan onak, ranjau, dan duri.
Sumber: Tak
Putus Dirundung Malang, 1995:1
C. Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan, menerangkan,
menjelaskan, menyampaikan suatu informasi secara teratur, logis, dan saling
bertautan. Biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu ide, masalah, hubungan
sebab akibat, langkah-langkah, metode, cara atau proses terjadinya sesuatu.
Tulisan eksposisi memiliki beberapa ciri, yaitu:
a.
Memaparkan suatu proses
b.
Dipaparkan secara sistematis, runtut, dari
awal sampai akhir
c.
Adanya fakta-fakta berupa gambar, diagram
untuk memperkuat isi atau informasi yang dipaparkan
d.
Disajikan dengan jelas dan lengkap
Ada beberapa teknik untuk menyajikan informasi
dengan cara eksposisi. Teknik-teknik tersebut di antaranya adalah sebagai
berikut :
1. Teknik
Identifikasi, adalah teknik pengembangan paragraf atau karangan eksposisi yang
berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan “Apa itu?” atau “Siapa itu?”.
2. Teknik
Perbandingan, adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan dan
perbedaan-perbedaan antara dua objek atau lebih dengan mempergunakan
dasar-dasar tertentu.
3. Teknik
Klasifikasi, adalah teknik pengembangan dengan menempatkan atau mengelompokkan
suatu hal dalam suatu kelompok aspek atau kategori tertentu.
4. Teknik
Analisis, adalah suatu cara membagi-bagi, melepaskan, atau menguraikan suatu
subjek ke dalam komponen-komponen.
5. Teknik
Definisi, adalah proses yang berusaha meletakkan batas-batas makna dari unsur
kata itu sendiri.
D. Argumentasi
Paragraf argumentasi
adalah paragraf yang isinya berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat
orang lain agar mereka percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh penulis (Keraf, 2000:3). Dalam paragraf argumentasi penulis berusaha
merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga ia mampu menunjukkan pendapat
tersebut benar atau tidak. Kosasih (2003:50) menjelaskan argumen bermakna ‘alasan’,
sedangkan argumentasi bermakna ‘pemberian alasan yang kuat dan menyakinkan’. Maka,
paragraf ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menjelaskan pendapat agar
pembaca yakin
2. Memerlukan fakta untuk
pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
3. Menggali sumber ide dari
pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
4. Penutup berupa kesimpulan
Contoh 1 :
Pengaruh Perkembangan TIK
Era globalisasi ini mempengaruhi
bidang salah satunya TIK. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
secara tidak langsung telah banyak mempengaruhi dunia pendidikan dan
pembelajaran di negara ini. Sekolah dituntut untuk dapat menggunakan TIK baik
siswa maupun gurunya. Maka, teknologi komunikasi harus segera dikuasai.
Contoh
2:
Efek Negatif
Penggunaan Ponsel
Penggunaan ponsel secara berlebihan menimbulkan efek
negatif. Komunikasi yang dilakukan lebih banyak pada hal yang kurang penting.
Seseorang akan lebih suka berinteraksi di dunia maya. Pikirannya pun akan lebih
terbuka di dunia online.
E. Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi
imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang
diharapkan oleh penulisnya. Agar hal yang disampaikan itu dapat mempengaruhi
orang lain, tulisan harus disertai penjelasan dan fakta.
(Keraf, 2001:119) persuasi bertujuan mengubah
pikiran orang lain agar dapat menerima dan melakukan sesuatu yang kita
inginkan.
Ciri-ciri paragraf persuasi :
a.
Adanya
kalimat ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
b.
Mengemukakan
penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat sebelumnya.
c.
Berusaha
mengubah pikiran pembacanya.
Contoh paragraf persuasi :
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk
tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas
hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih
keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
Note: kalimat yang bercetak miring merupakan
kalimat persuasif.
Sumber
:
Google
Book :
· Think Smart Bahasa Indonesia Oleh Ismail Kusmayadi, hal:34,35
·
Mahir Berbahasa Indonesia Oleh P. Tukan,
S.Pd, hal:31-32
·
Mahir Berbahasa Indonesia 3 Oleh P. Tukan,
S.Pd, hal:48,49
Google Web :
terima ksih atas informasi di blognya,, ehe sangat bermanfaat
BalasHapusMakasih ya jadi gausah buka buku nih hehehe 😊😊😊
BalasHapusVisit Us
BalasHapusWAHYUDHA
NICE ARTIKEL