Liputan6.com, Jakarta
: Penekanan
di sektor kredit perbankan khususnya properti dinilai menjadi salah satu cara
untuk menghindari terjadinya krisis secara berkelanjutan.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi
Gunadi Sadikin mengungkapkan, hal itu yang saat ini dilakukan perbankan sesuai
dengan instruksi Bank Indonesia yang secara tidak langsung tetap menjaga
pertumbuhan ekonomi. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah kredit di
sektor properti.
"Kredit sektor properti harus ditekan,
ekonomi Indonesia ibaratnya temperaturnya lagi naik, karena itu harus tahu diri
juga," kata Budi saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin
(11/11/2013).
Menurut Budi Gunadi, hal itu dilakukan
mengingat berkaca dari pengalaman perbankan Indonesia saat menghadapi krisis
tahun 1998-1999, di tahun itu merupakan krisis terbesar yang pernah dialami
Indonesia sepanjang sejarah.
"Berkaca pada 1998, di mana perbankan
menekan kredit supaya ekonomi nasional tidak sakit," ujar Budi.
Budi menceritakan, setelah krisis 1998-1999
akhirnya Indonesia kembali dihadapkan tekanan pada tahun 2008, saat itulah
perbankan mulai menerapkan penekanan kredit yang mampu membantu Forum
Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) dalam mengendalikan ekonomi Indonesia.
"Sikap menekan kredit dapat membantu
pemerintah jika krisis terjadi, seperti 2008 lalu," kata Budi. (Yas/Ahm)
Ket:
Paragraf utama terletak pada awal artikel (yang berwarna biru).
Dikutip dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar