Ton futur dépend de tes rêves | Masa depanmu tergantung pada impian"mu

Sabtu, 21 April 2012

Apel




Apel, atau yang disebut juga dalam bahasa Latin Malus Domestica merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis. Di Indonesia apel telah ditanam sejak 1934 hingga saat ini.
Ragam buah apel
Apel ini memiliki jenis, warna, bentuk, ukuran, tekstur serta rasanya khas jika dikonsumsi sebagai buah mentah, jus atau sebagai bahan makanan penutup. Selain itu, kita tidak sulit untuk menemukannya di pedagang buah. Oleh karena itu, apel banyak disukai orang.
Lalu bagaimana dengan kandungan dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh? Sudahkan anda mengetahuinya?. Sebenarnya apel memiliki banyak sekali manfaat. Namun, masih sedikit orang yang mengetahui tentang ini.



Apel memiliki banyak kandungan baik bagi tubuh. Berikut ini adalah uraian singkat tentang kandungan baik yang terdapat pada buah apel;
1.        Kaya Vitamin, beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
2.        Kaya Mineral, mineral yang terdapat dalam buah ini antara lain adalah kalsium, magnesium, mangan, potasium, zat besi, dan zinc.
3.        Kaya serat, serat apel baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat dan serat juga berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang. Pektin (serat larut) dalam apel tidak hanya bermanfaat menurunkan kolesterol, namun dapat mengikat logam berat, seperti timbal dan merkuri, dan mengeluarkannya dari tubuh. Kedua jenis serat dalam apel (larut dan tak larut) dapat berfungsi sebagai pelindung munculnya kanker. Mekanismenya melalui pencegahan konstipasi (sulit buang air besar) sehingga substansi toxic dapat segera dikeluarkan melalui feses. Pektin juga bermanfaat mengatasi diare karena kemampuannya membentuk feses tetap lunak, bulky, dan tidak cair.
4.        Asam Tartar, zat ini dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.
5.        Fitokimia, mererupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
6.        Flavoid, merupakan zat yang berfungsi untuk menurunkan risiko kanker.
7.        Asam D-glucaric, merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Zat ini juga terdapat di dalam buah apel.
8.        Quercetin, Quercetin merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit. Kulit apel mengandung flavonoid yang disebut quercitin. Quercitin ini mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi. Fungsinya adalah mencegah serangan radikal bebas sehingga dapat melindungi tubuh dari kemungkinan serangan kanker. Selain itu, antioksidan dapat mencegah oksidasi LDL sehingga proses aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) dapat dihindari. Efek proteksi apel untuk melawan radikal bebas mencapai puncaknya tiga jam setelah dikonsumsi dan mulai menurun setelah 24 jam.
9.        Flavonoid, adalah sejenis pigmen dalam apel yang berfungsi mempertahankan warna apel. Namun, flavonoid juga mempunyai manfaat mencegah penyakit jantung. Flavonoid tidak hanya terdapat dalam apel, tetapi juga ditemukan dalam teh dan bawang.
10.    Baron, berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita.



Mengkonsumsi Apel


Jadi, buah apel memiliki banyak khasiat atau manfaat yaitu diantaranya membuat cepat kenyang dan mengontrol penyakit kencing manis, menurunkan kandungan kolesterol, mencegah pikun di usia senja, melindungi paru-paru dan mencegah asma, melawan kanker, mencegah diabetes, mengurangi reriko stroke, mengurangi resiko serangan jantung, melindungi dari sindrom metabolik, meningkatkan daya tahan tubuh, membersihkan gigi, meningkatkan kepadatan tulang dan memperkuat tulang, penetral racun, dan juga memiliki manfaat yang multikompleks lainnya seperti melancarkan pencernaan, memperkuat ginjal, melawan radang serta serta sari buah apel dapat menangkis serangan infeksi virus.


Sumber:


Rabu, 11 April 2012

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia (2)


D.   Perencanaan Pembangunan

Apapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjojkroamidjojo, manfaat perencanaan adalah :
1.   Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2.   Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusuahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
3.   Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.   Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skalo prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pntingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5.   Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakaan suatu pengawasan dan evaluasi.
6.   Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-seumber yang tersedia.
7.   Dengan perencaan, pembangunan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
8.   Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :

Р Periode sebelum Orde Baru, dibagi dalam :
Periode 1945-1950
Periode 1951-1955
Periode 1956-1960
Periode 1961-1965
Р Periode setelah Orde Baru, dibagi dalam :
Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94


Sumber:
gambar:

Kamis, 05 April 2012

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia (1)



Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi  yang rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah)  menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis. 
A.   Macam-Macam Strategi Pembangunan Ekonomi
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (Suroso, 1993).
a. Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
Ø  Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
Ø  Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
Ø  Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Ø  Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah, bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
b. Strategi Pembangunan dengan pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah, dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket pprogram terpadu.
c.  Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsepstrategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan.
Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :
Ø Kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah; meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencinati produk nasional, dan jenisnya.
Ø Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “....teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (selfdevelopment). Sebab selalu akan gampang sekali bagi kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja....” (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980).
d. Strategi yang berwawasan ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daeraah kaya (back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
e.  Strategi kebutuhan pokok
Sasaran dar strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
B.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi  Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh ‘Apa tujuan yang hendak dicapai’.
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantunganlah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruanglah yang akan dipergunakan.
C.     Strategi pembangunan ekonomi di indonesia
Sebelum orde baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih menitik beratkan pada tujuab-tujuan politik, dan kurang memperlihatkan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia pun tidak mengesampingkan strateg pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III, dan seterusnya).
*        Wilayah pembanguna utama Indoniseia yang dibagi oleh Bappenas:
1.   Wilayah Pembangunan Utama A: Pusat utama Medan, mencakup:
-   Wilayah Pembangunan I : Aceh dan Sumatera Utara. Pusatnya di Medan.
-   Wilayah Pembangunan II : Sumatera Barat dan Riau. Pusatnya Pekanbaru
2.   Wilayah Pembangunan Utama B : Pusat utama Jakarta, mencakup:
-   Wilayah Pembangunan III : Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Pusatnya Palembang.
-   Wilayah Pembangunan IV : Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta. Pusatnya Jakarta.
-   Wilayah Pembangunan V : Kalimantan Barat. Pusatnya Pontianak.
3.   Wilayah Pembangunan Utama C : Pusat utama Surabaya, mencakup:
-   Wilayah Pembangunan VI : Jawa Timur dan Bali. Pusatnya Surabaya.
-   Wilayah Pembangunan VII : Kalimantan Tengah, Kalimanta Timur, dan Kalimantan Selatan. Pusatnya Balikpapan dan Samarinda.
4.   Wilayah Pembanguna Utama D : Pusat utama Makassa (Ujung Pandang), mencakup:
-   Wilayah Pembangunan VIII : NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Timor-Timur. Pusatnya Makassar (Ujung Pandang).
-   Wilayah Pembangunan IX : Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Pusatnya Manado.
-   Wilayah Pembangunan X : Maluku dan Papua (Irian Jaya). Pusatnya Sorong (Irian Jaya).

 
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :

Ø  REPELITA I : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Ø  REPELITA II : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku, meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Ø  REPELITA III : meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi, meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Ø  REPELITA IV : meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.




Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf

Buku Geografi; Cut Meurah, Wangsa Jaya, Yuli Katarina; PHIBETA